Seni Bertahan Hidup dengan Mengalah

 

Ilustrasi oleh: Resa Roosmana



Siapa di sini yang tidak suka berdebat dan berusaha menghindari konflik? Yup, beberapa orang memang tidak menyukai perdebatan apalagi jika sampai harus berkonflik. Sebagian besar dari mereka bahkan ada yang melakukan segala cara untuk menghindari konflik. Bagi mereka, berkonflik adalah hal sangat tidak nyaman dalam hidup.

Biasanya, orang-orang seperti ini adalah orang yang memiliki tingkat sensitivitas rasa yang tinggi. Orang-orang dengan empati yang luar biasa lebih sering merasa bersalah, bahkan beberapa ada yang menyalahkan dirinya sendiri atas kemalangan yang dialami orang lain.

Sehingga mereka lebih sering mengalah agar terhindar dari konflik. Akibatnya, orang-orang seperti ini menjadi people pleaser tanpa mereka sadari. Mereka bisa menekan egonya sekuat mungkin agar tidak menyakiti orang lain. Tak jarang pula, mereka mengorbankan diri mereka sendiri demi kesenangan orang lain.

 

Pengertian Umum Mengalah

Source: Freepik


Mengalah berarti tidak mau mempertahankan hak, pendirian, atau keinginan sendiri, dan lebih memilih menyerah atau kalah. Ini bisa berarti memilih untuk tidak berdebat, tidak melanjutkan pertengkaran, atau mengalah pada sesuatu yang tidak bisa dihindari. Mengalah dapat berarti tidak mempertahankan hak atau pendirian yang sudah dipegang, dan memilih untuk menerima keputusan atau keadaan lain.

Mengalah juga bisa berarti menyerah pada sesuatu yang tak bisa dihindari atau diubah, seperti menerima hasil akhir dari sebuah pertandingan atau persaingan. Mengalah juga bisa dipandang sebagai cermin dari kekuatan iman, kesabaran, dan kasih sayang, serta sebagai tindakan bijak yang membawa kebaikan. 

Dalam beberapa kasus, mengalah bukan berarti kalah, melainkan sebuah pilihan strategis untuk mencapai tujuan yang lebih besar atau menghindari konflik. Dalam konteks tertentu, mengalah bisa menjadi strategi untuk meraih kemenangan yang lebih besar atau kebahagiaan yang lebih dalam, misalnya dengan menghindari konflik yang dapat merusak hubungan.

 

Alasan Mengalah

Secara umum, alasan mengalah bersifat kompleks dan beragam, tergantung pada konteks situasi dan hubungan yang terlibat. Namun, beberapa alasan di bawah ini dapat memberikan gambaran umum mengapa seseorang memilih untuk mengalah dalam suatu perselisihan atau konflik. 

Berikut beberapa alasan mengalah yang biasanya dipilih oleh sebagian orang;

 

·         Menghindari Konflik


Source: freepik


Sebagian besar dari kita memilih mengalah untuk menghindari konflik. Ya, berkonflik bagi sebagian orang adalah hal yang sangat menyebalkan. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk mengalah, menahan egonya, dan tidak memaksakan pemikirannya kepada orang lain. Untuk apa hal itu dilakukan? Tentu saja untuk menghindari konflik.

Beberapa orang lebih nyaman untuk tidak memaksakan pemikirannya agar disetujui banyak orang dengan konflik sebagai efeknya. Mereka lebih memilih menekan egonya, mengalah, dan tidak menggebu mempertahankan idenya agar situasi lebih kondusif dan terbebas dari konflik.

 

·         Belajar dari Kesalahan

Source: Freepik


Mengalah adalah seni memperbaiki diri dari kesalahan yang pernah kita lakukan. Apakah bisa? Bisa. Mungkin, kita pernah terlalu menggebu dalam berdebat. Atau mungkin kita pernah memkasakan sesuatu yang menurut kita benar kepada orang lain sehingga menyebabkan konflik internal atau kelompok. Kita mungkin “menang” dalam mempertahankan pendapat dan pemikiran kita. Tapi bisa jadi kita kalah dalam hal empati dan menjaga harmoni.

Apakah sepadan mempertahankan sesuatu yang bersifat individual namun mengakibatkan konflik yang berkepanjangan? Nah, mengalah bisa jadi cara kita untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Jika di masa lampau kita selalu memaksakan kehendak yang berakibat konflik dengan beberapa orang, mungkin kita bisa memperbaiki hal itu pada saat ini. Ya, dengan sedikit mengalah dan menekan ego untuk bisa menerima ide dan pikiran orang lain.

 

·         Meningkatkan Kualitas Hidup

Source: Freepik


Hah, bisakah? Tentu saja bisa! Mengalah adalah salah satu seni bertahan hidup. Maksudnya? Kita tidak ambil pusing dengan hal-hal yang tidak sejalan dengan keinginan kita. Hidup bukan hanya tentang siapa yang lebih hebat, tapi tentang siapa yang bisa bermanfaat.

Bisa jadi, dengan sifat mengalah yang kita miliki justru membuat orang lain percaya dengan pemikiran kita tanpa perlu mendebatnya. Manusia cenderung memberontak saat dikekang dan dilarang. Namun sebaliknya, saat kita bersikap lunak bisa jadi mereka akan mempertimbangan ide-ide yang telah kita sampaikan.

 

Manfaat Mengalah

Mengalah memiliki banyak manfaat positif. Baik yang bisa kita rasakan langsung maupun yang akan kita rasakan beberapa waktu ke depan. Manfaat mengalah yang paling umum antara lain;

 

Memiliki Jiwa Besar

Source: Freepik


Apa yang bisa kita banggakan dari mengalah? Tentu saja bukan sekedar ucapan tapi tindakan yang luar biasa. Dengan mengalah, secara tidak langsung kita mmebuktikan bahwa kita berjiwa besar. Mengalah berarti memiliki keberanian untuk menaklukan ego serta emosi. Artinya kita sudah berhasil melewati beberapa level kehidupan. Dalam situasi yang sulit kita mampu berjiwa besar, sehingga kelak kita diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang menyulitkan. Segala permasalahan dapat kamu hadapi dengan berjiwa besar.

 

Memiliki Sifat Dewasa

Source: freepik


Jika kita selalu berorientasi pada kerugian, kita tidak akan pernah keluar dari masalah dan justru berputar di dalamnya. Ketika kita mengalah berarti kita sudah mengambil langkah baru, berusaha mengurai masalah yang ada. Bayangkan jika ada satu konflik dimana kedua pihak tidak ada yang mau mengalah, bahkan mereka bergelut dengan egonya. Kita tidak akan bisa keluar dari lingkaran debat yang tak berujung. Bisa jadi, kita hanya akan menemukan penjara baru bersama ego lain. Tetapi ketika kita mengalah maka kita telah mengambil jalan terbaik demi kebaikan. Mengalah berarti telah dewasa mengambil sikap yaitu menyelesaikan masalah dan keluar dari area pertengkaran. Kita telah dewasa mengambil sikap yang selayaknya dilakukan sebagai seorang manusia.

 

Memiliki Sikap Bijaksana

source: freepik


Ketika kita keras kepala, secara tidak langsung kita telah kalah dengan ego dan emosi yang sudah menguasai semua keputusan. Kita tidak bisa lagi memilih mana yang baik dan yang buruk karena mengikuti ego. Ketika emosi sudah menguasai, keputusan yang kita ambil cenderung tidak masuk akal bahkan berbeda dari yang kita pikirkan. Pada akhirnya kita akan berubah karena dikuasi oleh ego dan justru merugikan orang lain.

Keras kepala tidak menyelesaikan masalah karena tidak bisa berdamai dengan diri sendiri. Tidak ada yang menang dari keras kepala, kita hanya akan bergelut dengan emosi. Lalu, apa yang kita pelajari dari mengalah? Ketika kita memutuskan untuk mengalah, berarti kita mulai belajar bersikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah. Kita belajar mengambil tindakan yang sulit untuk mencapai keputusan terbaik. Itu semua tidaklah mudah, tapi kita berhasil melaluinya. Maka kita telah belajar banyak hal dan itu akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana lagi kedepannya. Kita akan mudah melihat sebuah permasalahan karena kita memiliki keputusan yang bijaksana.

 

Mengalah adalah Seni Bertahan Hidup

Source: freepik


Nah, dari beberapa paparan dan alasan di atas bisa kita simpulkan bahwa seni mengalah itu bukan hanya tentang menekan ego atau “memenangkan” pikiran orang lain. Mengalah lebih kepada seni belajar menekan ego, berpikir dengan tenang, dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak mengapa jika kita harus terlihat “kalah” di mata orang lain karena menghindari suatu perdebatan yang tidak ada ujungnya. Sejatinya, kitalah yang menang karena mampu mengalahkan ego diri sendiri. So, jangan pernah takut untuk mengalah dan membuat keadaan jadi lebih baik. Semangat kawan!



Posting Komentar

28 Komentar

  1. Kadang kita perlu mengalah untuk tetap waras dan bertahan. Tulisannya dalem banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadang emang ngga sem ahal harus kita pertahanin kan?

      Hapus
  2. mengalah itu memang lebih menghindari perdebatan panjang sih menurutku, bukan karena kalah, bukan. Mengalah tergantung situasi dan permasalahannya.

    BalasHapus
  3. Mengalah itu berat sih, gak tahu kenapa aku susah banget mengalah. Egoku tinggi banget ya. Kadang berusaha mengalah tapi di dalam hati Gedeg banget. Padahal banyak manfaatnya yaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha! banget kak. apalagi kalo kita di posisi bener. pengen nonjok rasanya. haha!

      Hapus
  4. Saya angkat tangan tinggi2 menjawab pertanyaan 'siapa yg lebih suka menghindari konflik dg mengalah'. Ya, saya memilih mengalah karena mengalah bukan berarti benar2 kalah. Dan tulisan ini sejalan dg pendapat ku itu. Terima kasih sharingnya Kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayak, please... aku udah ngga punya tenaga lagi buat debat. Jadi terserah deh, mau bilang Tom Cruise dari Purworejo juga "You are right!"

      Hapus
  5. Tulisannya deep banget Kak. Aku merasakan ini saat usia semakin bertambah. Semakin malas berhadapan dengan konflik. Terima kasih sharingnya Kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahah, tos dulu! makin tua kayak makin ngga punya tenaga buat debat.

      Hapus
  6. Ini aku banget nih, aku cenderung mengalah sih selama ini karena males berdebat panjang yang ujung-ujungnya cuma habisin tenaga. Apalagi kalo pihak berlawanan udah keliatan orang ngeyelan, udahlah mending aku ngalah aja wkwk. Jadi inget pas tahun lalu ditabrak orang dari belakang, lagi nyetir motor, tiba-tiba pas mau belok ditabrak dari belakang. Harusnya aku bisa membela diri ya, tapi ya akhirnya aku malah ngalah dan pelakunya dilepas gitu aja, haha..

    Ternyata banyak ya manfaatnya mengalah, memang tidak semua situasi harus disikapi dengan mengalah, tapi kadang memang lebih bijaksana mengalah daripada menimbulkan konflik berkepanjangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat! tenaga udah habis buat ngurusin hal-hal begitu

      Hapus
  7. Mengalah itu peer banget kak bagiku mungkin aku termasuk anak bungsu yaa, wkwkwk.. Ehhh tapi setelah nikah dan punya suami ternyata dapat suami anak pertama sama2 kuat jadi benar2 membuatku harus belajar deh untuk mengalah agar menghindari perdebatan jga..

    BalasHapus
  8. IMO ya kak, hmm... mengalah itu kalau di saya tergantung dari konteksnya. Kalau masalah itu nggak worth it buat diperdebatkan yang ujung-ujungnya malah bikin ribet, mengalah bisa jadi solusi. Tapi pada suatu titik, terlalu banyak mengalah justru tidak menyelesaikan masalah apalagi untuk hal-hal krusial seperti misal masalah finansial, kesehatan mental, atau batas privasi yang harus dijaga ketika dilanggar. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, ngga semua hal harus diselesaikan dengan mengalah kok. kalau itu berhubungan dengan prinsip hidup dan menjaga kehormatan ada baiknya kita lawan. hajar kak! hahaha

      Hapus
  9. Gak masalah bila mau mengalah, karena adakalanya menghindari konflik bikin nyaman ketimbang debat kusir gak kelar²

    BalasHapus
  10. Yang suka mengalah ini biasanya punya karakter plegmatis karena karakter ini adalah karakter yang cinta damai. Heu

    BalasHapus
  11. Saya kadang termasuk orang yang cenderung menghindari konflik Kak. lebih memilih mengalah dibandingkan berkonflik dengan orang lain. Hanya semakin ke sini saya pun belajar bahwa di luar sana akan tetap ada kondisi yang mengharuskan kita untuk tetap berani atau teguh pada kebenaran, tanpa harus mengalah hehehe.

    BalasHapus
  12. Kayanya aku sekarang juga tipe yang malas berkonflik. Kalau udah nyamperin sesuatu tapi gak dianggap, ya wes terserah. Jadi people pleaser tuh cape banget. Makanya sekarang lebih masa bodoh aja lah

    BalasHapus
  13. Setuju sekali! Mengalah bukan berarti kalah tapi bisa juga untuk bertahan hidup demi diri sendiri

    BalasHapus
  14. Ternyata mengalah juga memiliki manfaat. Dan emang sih kebanyakan mengalah bikin jadi people pleaser.

    BalasHapus
  15. Mengalah bukan berarti kalah kok, jujurly saya menghindari perdebatan yang tidak perlu karena hanya buang-buang energi tetapi tujuan tidak tercapai
    Saya lebih memilih tujuan saya tercapai walaupun mengalah, karena itu sama artinya dengan menang

    BalasHapus
  16. Ya betul banget ini mbaa,,,mengalah itu seringkali sebenarnya tujuannya baik demi kebaikan bersama dan tidak semua yang mengalah itu kalah. Itu pemahaman yg salah.

    BalasHapus
  17. Mengalah itu berat, apalagi di posisi kita yang lebih senior, misalnyaa..
    Jadi hebat banget yang bisa mengalah dan memilih merendahkan egonya di depan orang lain.

    Tapi yaa.. aku pernah loo.. keukeuh sama sesuatu.
    Dan di tengah perjalanan, aku sadar kalau aku yang salah.
    Rasanya maluuu banget mengakui kesalahan tersebut dan lebih memilih untuk gak memperpanjang perdebatan.

    BalasHapus
  18. bagus sih berusaha mengalah, tapi kayak saya yang sabarnya setipis tisu dibelah 7 susah kali ngalah mbak. apalagi yang speak udah salah, berkeras lagi. hmm geramnyaaa haha

    BalasHapus
  19. Saya pernah dengar pameo mundur selangkah, sebenarnya maju sepuluh langkah. Benar juga, dengan sedikit mengalah dan menekan ego untuk bisa menerima ide dan pikiran orang lain, justru kita bisa saja mencapai tujuan utama dengan cara yang damai

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup! tapi emang butuh ekstra stok sabar yang banyak hahaha

      Hapus